Mengenai Saya

Foto saya
Hai sobat-sobat terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Selamat bergabung dalam Blog Catatan Khotbah Kristen, Catatan Kesaksian Harian dan Catatan Sekolah Minggu. Kami juga mengundang Saudara/i untuk tergabung dalam Facebook Diberkati N Memberkati (Sebuah forum untuk kita saling berbagi berkat, kesaksian, pengalaman dalam Tuhan Yesus, menguatkan & dikuatkan satu sama lain, semua untuk kemuliaan-NYA). Tuhan Yesus Memberkati dan Mengasihi Saudara/i :) Bagi Saudara/i yang rindu untuk menghubungi kami, baik untuk memberikan kesaksian/ memerlukan dukungan Doa, silahkan e-mail ke: diberkatinmemberkati@gmail.com - (Jesus Christ is my All in All... He is Real... He Loves Us So Much.... Yohanes 14 : 6, Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yohanes 3:16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya (Tuhan Yesus Kristus) tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal).

Jumat, 30 Maret 2018

Khotbah Jumat Agung 2018 - PDT. Ishak Mulyana

Yohanes 19:28-30
"Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan ke dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: :"Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya."

Matius 27:34
"Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya."

Anggur asam yang dicampur dengan empedu dan rempah-rempah adalah obat untuk orang yang menderita sakit sekali, seperti obat bius untuk menahan rasa sakit.

Sudah selesai, sudah semua dipikul Tuhan:
* kutuk
* kelemahan
* sakit penyakit
* kemiskinan

1 Petrus 2:24
"Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh."


Tuhan Yesus Berinisiatif Mengampuni dan Menyelamatkan Manusia

Matius 5:23-25
"Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara."

Sebelum datang kepada Tuhan, Tuhan mau kita membereskan apabila masih ada ganjalan di hati kita terhadap seseorang, bahkan apabila kita ingat kalau orang lain masih ada ganjalan kepada kita, kita yang harus terlebih dahulu berdamai dengannya.

Keadilan dunia mengharuskan yang bersalah untuk datang duluan meminta maaf, tapi Alkitab mengajarkan yang lain. Anak Tuhan diminta berinisiatif untuk berdamai duluan, karena kita mengashi orang yang bersalah itu agar ia jangan tidak selamat. 

Seperti Tuhan Yesus yang datang duluan ke dunia. Berinisiatif untuk menyelamatkan manusia.


Tuhan Yesus Mengasihi Kita Bahkan Sejak Kita Masih Berdosa

Tuhan menyayangi kita meskipun kita banyak salah. 

Markus 2:17
"Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."


Tuhan Yesus Merindukan Ketaatan Kita

Keselamatan Tuhan berikan sebagai anugerah pada waktu kita pertama kali bertobat dan lahir baru, tapi perubahan karakter membutuhkan proses.

Untuk menjadi kudus dan tak bercacat cela perlu proses. 

2 Petrus 3:11,
"Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup"
 
Bagaimana caranya hidup suci dan saleh? Meskipun kita masih sering salah, tapi yang diperhatikan Tuhan apakah kita mau nurut ngga, dalam nurut itu selangkah demi selangkah kita makin saleh dan suci, bersungguh-sungguh dengan Tuhan.


Menguji Diri Sebelum Mengambil Sakramen Perjamuan Kudus

1 Korintus 11:26-32
"Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti dan minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal. Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita. Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia."

Persiapkan diri dulu, uji diri, ampuni orang yang bersalah, maka kita akan alami sesuatu yang luar biasa. Kalau kita menguji diri kita maka hukuman tidak akan menimpa kita.

Waktu kita makan perjamuan, kita harus punya keyakinan ini bukan roti dan anggur biasa, tapi kita imani bahwa ini adalah tubuh dan darah Tuhan sendiri.

Sudah selesai, semua penyakit, kutuk dosa sudah selesai.

Waktu perjamuan kudus, kita sedang menikmati persekutuan dengan Tuhan. Untuk mempersatukan kita dengan Tuhan, dalam pikiran dan kehendak-Nya.


Tetap Setia dan Rajinlah Beribadah

Ibrani 10:25
"Janganlah menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, marilah kita semakin giat melakukannya menjelang hari kedatangan Tuhan yang mendekat."

Tidak cukup hanya beribadah 1 minggu sekali setiap hari Minggu. Ikutilah pertemuan-pertemuan Ibadah yang diadakan. Semakin memperkuat barisan dan mendekatkan diri kepada Tuhan menjelang kedatangan Tuhan agar semuanya diangkat.

Ibrani 10:26-27
"Sebab jika kita SENGAJA berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka."


Ada Bagian Tuhan, Ada Bagian Kita

Waktu awal seseorang bertobat, seringkali doa minta apa saja, langsung dijawab Tuhan, nangis sedikit langsung Tuhan tolong, seperti bayi yang baru lahir. Tapi seiring pertumbuhan rohani, dari bayi kita terus bertumbuh menjadi anak, hingga dewasa. Setelah mulai dewasa, ada hal-hal yang harus kita pelajari, tidak serba disediakan seperti bayi lagi. 

Ada bagian Tuhan, mujizat pertama gratis. Setelah diselamatkan, belajar kebenaran Firman Tuhan, maka tahu kebenaran.

Mujizat berikutnya, perlu bayar harga dengan ketaatan kita, perlu korban. 

Kalau ada Firman menegur, sadari bahwa "itu buat saya Tuhan, benar, ampuni saya." Jangan berpikir kita disindir, tapi kita dikasihi dengan ditegur.


Bagian Kita Adalah Taat

Kita harus meresponi, belajar, hidup dalam ketaatan. 

Saat kita makin melangkah taat, ada yang baru dibuka sama Tuhan, melangkah taat lagi, dibukakan lagi oleh Tuhan.


Hiduplah Untuk Kebenaran dan Ikuti Jejak Tuhan

1 Petrus 2:21-24
"Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh."


Mari Saling Melayani

Kita diampuni dan diselamatkan saja hanya karena kasih karunia Allah, maka bila kita bisa memberi itupun hanya karena kasih karunia Allah.

Ada bagian kita, ada bagian Tuhan.

Bagian kita =
Taat saja
Belajar
Terus belajar
Bangkit

Selama masih ada waktu, mari lakukan.
Selama masih bisa bernyanyi, melayani, berlutut, mari lakukan.
Selagi masih kuat, mari melakukan bersama dengan sepakat.

Tuhan Yesus Memberkati.

Khotbah Jumat, 30 Maret 2018
GBI Sumedang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar