Mengenai Saya

Foto saya
Hai sobat-sobat terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Selamat bergabung dalam Blog Catatan Khotbah Kristen, Catatan Kesaksian Harian dan Catatan Sekolah Minggu. Kami juga mengundang Saudara/i untuk tergabung dalam Facebook Diberkati N Memberkati (Sebuah forum untuk kita saling berbagi berkat, kesaksian, pengalaman dalam Tuhan Yesus, menguatkan & dikuatkan satu sama lain, semua untuk kemuliaan-NYA). Tuhan Yesus Memberkati dan Mengasihi Saudara/i :) Bagi Saudara/i yang rindu untuk menghubungi kami, baik untuk memberikan kesaksian/ memerlukan dukungan Doa, silahkan e-mail ke: diberkatinmemberkati@gmail.com - (Jesus Christ is my All in All... He is Real... He Loves Us So Much.... Yohanes 14 : 6, Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yohanes 3:16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya (Tuhan Yesus Kristus) tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal).

Sabtu, 21 Oktober 2017

Intropeksi Diri - Pdt. Ade Surya


1 Timotius 4:16
"Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau."

Ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada anak rohaninya, Timotius. Waktu itu Timotius masih muda, dan di sekitarnya banyak orang yang pintar, ahli. 

Bersaksi dan menjadi saksi. Bukan hanya bersaksi melalui perkataan, tetapi menjadi saksi melalui perbuatan.

Awasilah dirimu sendiri.

Karena banyak didapati dalam kehidupan dimana manusia lebih suka mengawasi orang lain jauh lebih banyak dibanding dirinya sendiri. 

Lukas 6:41
"Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?"

= karena kita terus menerus melihat memperhatikan hal itu, hal positif dan negatif dari orang lain kita ketahui, tapi kita kurang mengawasi dan melihat apa yang menjadi potensi kita.

Lukas 23:28
"Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!"

Waktu kita melihat diputarnya kembali film Passion of the Christ, kita bisa menangisi Tuhan, tapi Tuhan berkata.... "Jangan tangisi Aku, Aku sudah selesai, tangisilah dirimu... Kelakuan, tabiat, perbuatan-perbuatan diri kita yang belum berkenan..."

Mengapa instropeksi diri adalah sesuatu yang sangat penting :

1. Sebab apa yang kita ukurkan pada orang lain akan diukurkan kepada kita

Matius 7:2, "Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Ukurannya dirimu, termasuk dalam hal pengampunan, ampunilah kami seperti kamipun mengampuni orang yang bersalah kepada kami. 

Dalam hal memberipun demikian. Lukas 6:38, "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Kasih dan rahmat Tuhan selalu baru, Tuhan mengukurkan yang baru kepada kita, maka kenapa kita memberi yang bekas? Bila kita ingin menerima sesuatu, inginnya yang bekas / yang baru? Yang baru kan. Maka, ubahlah cara kita berpikir. 

2. Kemampuan kita dalam mengasihi sesama, terletak pada kemampuan kita dalam mengasihi diri sendiri

Matius 22:39, "Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Ketika orang gagal mengasihi dirinya, tetapi berusaha mengasihi orang lain, maka yang ada adalah kepalsuan dan kelelahan. 

3 cara untuk mengawasi diri sendiri yang saya pakai selama ini :

1. Melibatkan Tuhan

Mazmur 26:2, "Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku."

Ujian itu penting, jangan ditolak, karena dengan diuji kita jadi tahu apa yang tersimpan di hati kita, kita jadi tahu kita ini ada dimana posisi kita, kita bisa mengetahui apakah kita sudah menguasai sesuatu atau tidak lewat ujian. 

Libatkanlah Tuhan untuk mengawasi dirimu, karena yang terkecil di hati kita, kita ga bisa tahu, kapan hati kita sudah berbelok dari Tuhan, maka kita perlu Roh Kudus. Saat Roh Kudus kasih tahu, jangan keraskan hati dan segeralah bertobat.

2. Libatkan sesamamu

Suami / Istri kita, keluarga, orang terdekat kita, Cool kita. Harus saling koreksi dan merendahkan diri satu sama lain. 

3. Libatkan dirimu

Ambil waktu untuk merenung, mundur ke belakang, siapa kita 10 tahun, 20 tahun lalu, apa yang dipercayakan kepada kita semuanya adalah kepercayaan Tuhan, semuanya karena Tuhan, sehingga kita tidak sombong.

Awasilah dirimu. 
Karena kita dipanggil untuk menantikan kedatangan Tuhan kedua kalinya.
Awasilah dirimu.
Karena kita dipanggil untuk menjadi Mempelai Kristus.
Awasilah dirimu.
Karena kita dipanggil untuk menjadi saksi.

Lagu:
Selidiki aku, lihat hatiku

Tuhan Yesus Memberkati

Khotbah Minggu, GBI Baranangsiang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar