Tema Natal & Tema Tahun 2016 : Pembebasan yang Seutuhnya
Yohanes 2:1-11, Perkawinan di Kana (Baca)
Yohanes 2:1, "Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu
Yesus ada di situ"
Yohanes 2:11, "Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang
pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-
Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya."
Pada hari ketiga...
1 Korintus 15:4, "bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan,
pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci"
Perkawinan melambangkan kelangsungan hidup manusia.
Pesta perkawinan melambangkan kesenangan dalam hidup manusia
Kana melambangkan buluh, manusia yang lemah dan rapuh,
Yesaya 42:3, "Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu
yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan
menyatakan hukum."
Mungkin dalam sebuah perkawinan ada hal-hal yang tidak
menyenangkan, karena kesalahpahaman, penyimpangan dari komitmen
perkawinan, terjebak oleh tipu daya si jahat, sakit penyakit, kemiskinan,
dsbnya, faktor-faktor yang menyebabkan kehancuran keluarga.
Galilea adalah tempat yang paling rendah.
Apapun yang sedang dihadapi dalam keluarga masing-masing, Tuhan tahu.
Keluarga-keluarga akan mengalami pembebasan seutuhnya.
Yohanes 2:11
Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, ...
Di Taman Eden Tuhan ciptakan pohon kehidupan dan pohon kematian
(pengetahuan akan yang baik dan jahat)
Tuhan mau supaya keluarga-keluarga mengalami pembebasan yang
seutuhnya, syaratnya:
1. Hadirkan senantiasa Tuhan Yesus dalam keluarga kita
Tuhan Yesus adalah kasih itu sendiri.
Yohanes 3:16, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Kembali ke kasih mula-mula, baik secara vertikal dan horizontal,
hubungan kasih dengan Tuhan dan antar sesama suami istri.
Jemaat di Efesus, betapa dalam kamu telah jatuh, kembali pada kasih mula-mula.
Wahyu 2:4-5, "Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah
meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau
telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.
Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki
dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat."
2. Berdamai dengan Tuhan
Roma 3:25-26, "Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian
karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan
keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu
pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya
pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang
yang percaya kepada Yesus."
Yesaya 27:5, "kecuali kalau mereka mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari
damai dengan Aku!"
Berdamai dengan Tuhan, berarti juga engkau harus mengampuni orang
yang bersalah kepadamu.
Matius 6:14-15, "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu
yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak
mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
70 pangkat 7 = 8.235.430.000.000 x
Itu yang Tuhan Yesus lakukan untuk mengampuni kita.
Maka pada waktu ada orang yang bersalah kepada kita, tidak ada alasan
untuk kita tidak mengampuni.
3. Mengalami kuasa mujizat
Siapakah Yesus menurutmu?
Matius 16:16-18, "Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah
yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus
sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang
di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas
batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya."
Biarlah hari-hari ini kita ucapkan perkataan yang memberkati, ucapan yang
melepaskan berkat
Amsal 18:21, "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya,
akan memakan buahnya."
Be careful with your mouth (berhati-hatilah dengan mulut anda)
Kalau hari ini anda disadarkan, ada kata-kata yang tidak benar, selesaikan,
engkau diberi kuasa untuk mengikat, memutuskan, mencabut setiap perkataan
yang bukan dari Tuhan, dan lepaskan berkat Tuhan dalam hidupmu,
kunci kerajaan Tuhan engkau pegang.
Mulai hari ini ucapkan kata-kata yang baik.
Tuhan Yesus Memberkati.
Khotbah Natal 17 Desember 2016
GBI Sukawarna
Yohanes 2:1-11, Perkawinan di Kana (Baca)
Yohanes 2:1, "Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu
Yesus ada di situ"
Yohanes 2:11, "Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang
pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-
Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya."
Pada hari ketiga...
1 Korintus 15:4, "bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan,
pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci"
Perkawinan melambangkan kelangsungan hidup manusia.
Pesta perkawinan melambangkan kesenangan dalam hidup manusia
Kana melambangkan buluh, manusia yang lemah dan rapuh,
Yesaya 42:3, "Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu
yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan
menyatakan hukum."
Mungkin dalam sebuah perkawinan ada hal-hal yang tidak
menyenangkan, karena kesalahpahaman, penyimpangan dari komitmen
perkawinan, terjebak oleh tipu daya si jahat, sakit penyakit, kemiskinan,
dsbnya, faktor-faktor yang menyebabkan kehancuran keluarga.
Galilea adalah tempat yang paling rendah.
Apapun yang sedang dihadapi dalam keluarga masing-masing, Tuhan tahu.
Keluarga-keluarga akan mengalami pembebasan seutuhnya.
Yohanes 2:11
Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, ...
Di Taman Eden Tuhan ciptakan pohon kehidupan dan pohon kematian
(pengetahuan akan yang baik dan jahat)
Tuhan mau supaya keluarga-keluarga mengalami pembebasan yang
seutuhnya, syaratnya:
1. Hadirkan senantiasa Tuhan Yesus dalam keluarga kita
Tuhan Yesus adalah kasih itu sendiri.
Yohanes 3:16, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Kembali ke kasih mula-mula, baik secara vertikal dan horizontal,
hubungan kasih dengan Tuhan dan antar sesama suami istri.
Jemaat di Efesus, betapa dalam kamu telah jatuh, kembali pada kasih mula-mula.
Wahyu 2:4-5, "Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah
meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau
telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.
Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki
dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat."
2. Berdamai dengan Tuhan
Roma 3:25-26, "Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian
karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan
keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu
pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya
pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang
yang percaya kepada Yesus."
Yesaya 27:5, "kecuali kalau mereka mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari
damai dengan Aku!"
Berdamai dengan Tuhan, berarti juga engkau harus mengampuni orang
yang bersalah kepadamu.
Matius 6:14-15, "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu
yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak
mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
70 pangkat 7 = 8.235.430.000.000 x
Itu yang Tuhan Yesus lakukan untuk mengampuni kita.
Maka pada waktu ada orang yang bersalah kepada kita, tidak ada alasan
untuk kita tidak mengampuni.
3. Mengalami kuasa mujizat
Siapakah Yesus menurutmu?
Matius 16:16-18, "Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah
yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus
sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang
di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas
batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya."
Biarlah hari-hari ini kita ucapkan perkataan yang memberkati, ucapan yang
melepaskan berkat
Amsal 18:21, "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya,
akan memakan buahnya."
Be careful with your mouth (berhati-hatilah dengan mulut anda)
Kalau hari ini anda disadarkan, ada kata-kata yang tidak benar, selesaikan,
engkau diberi kuasa untuk mengikat, memutuskan, mencabut setiap perkataan
yang bukan dari Tuhan, dan lepaskan berkat Tuhan dalam hidupmu,
kunci kerajaan Tuhan engkau pegang.
Mulai hari ini ucapkan kata-kata yang baik.
Tuhan Yesus Memberkati.
Khotbah Natal 17 Desember 2016
GBI Sukawarna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar