Pembuka :
Marie Lupe Cooley
Angry employee (pegawai yang marah)
Deletes all company's files (ia menghapus berkas-berkas perusahaan)
Marie melihat iklan lowongan pekerjaan untuk seorang asisten administrasi persis seperti pekerjaannya, ia hafal betul bahwa nomor telepon yang dapat dihubungi adalah nomor telepon bosnya.
Siapa yang setuju bahwa Marie akan dikeluarkan dari pekerjaannya?
Marie pun berpikir hal yang sama, ia lalu marah dan menghapus data-data perusahaan yang penting sehingga Perusahaannya rugi 2.5juta dollar. Hal ini diusut dan dibawa ke pengadilan, Marie disidang, dalam persidangannya ternyata diketahui bahwa iklan lowongan pekerjaan tersebut adalah untuk perusahaan istri bosnya.
Prasangka Buruk, hal-hal yang terjadi dalam keseharian kita.
Prasangka buruk selalu mempengaruhi HUBUNGAN
Setiap kita menaruh prasangka buruk pada seseorang, kita sedang membangun benteng dan dinding dengan orang tersebut. Bagaimana terang kita dapat berdampak terhadap orang lain bila sekeliling kita hanya dinding?
Dalam keseharian, prasangka buruk bisa muncul dalam pembagian warisan orangtua, saat Ibadah apabila ushernya tidak membalas senyum kita misalnya, atau dalam chat dengan seseorang ketika pesan di bbm sudah "R" (read) tapi tidak dibalas-balas, dalam prasangka buruk orang itu berpikir nyari ribut, dicuekin, dll prasangka buruk, padahal penerimanya bisa jadi lagi kagok menyetir, sudah baca, belum bisa balas, trus lupa karena ditunda.
Asas praduga tak bersalah
Dalam KUHAP, asas praduga tak bersalah dijelaskan dalam penjelasan umum KUHAP butir ke 3 huruf C yaitu:
"Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut atau dihadapkan di muka sidang pengadilan, WAJIB DIANGGAP TIDAK BERSALAH sampai adanya putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum yang tetap."
Kisah Para Rasul ayat 34-39
Gamaliel memberi saran untuk mengatasi masalah yang ada
Bagaimana mengatasi prasangka buruk:
Menurut Gamaliel: Ayat 35, "Sesudah itu, ia berkata kepada sidang, "Hai orang-orang Israel, PERTIMBANGKANLAH BAIK-BAIK apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini!
1. BIASAKAN BERPIKIR BENAR
Kita biasanya lebih mudah untuk mengingat hal-hal yang negatif, kesalahan seseorang, dibandingkan hal yang positif, baik, kebaikan orang lain. Ini kecenderungan manusia.
Air memiliki kecenderungan untuk mengalir dari tempat yang tinggi ke rendah. Untuk membaliknya, perlu ada upaya campur tangan dari kita, pakai pompa untuk menarik airnya ke atas.
Ada upaya
Ada harga yang harus dibayar
Untuk berpikir benar
Untuk menarik diri kita ke arah yang benar
Bangunlah hingga berpikir benar menjadi gaya hidup kita, bukan hanya sesekali saja, tarik kecenderungan kita ke arah yang positif
- Berpikir benar adalah sebuah kebiasaan
Bila kita tidak membiasakannya, akan sangat sulit untuk menghadapi situasi yang cenderung menarik kita ke arah prasangka buruk
1 Korintus 9:27a, "tetapi aku MELATIH TUBUHKU DAN MENGUASAINYA seluruhnya".
Kenakan terus ketopong keselamatan, pikiran yang benar. Pikiran adalah medan peperangan rohani.
Prasangka buruk, pikiran buruk adalah upaya iblis untuk menyerang bagian yang paling lemah dalam seseorang.
Ayat 38, "Karena itu aku berkata kepadamu: "Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. BIARKANLAH mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap."
2. JADILAH AHLI MENGABAIKAN
Seorang ahli, tahu mana bagiannya dan mana yang bukan, yang tanggung jawabnya dan mana yang bukan. Sesulit apapun tanggung jawab tetap dilakukan dengan baik, tapi yang bukan tanggung jawab, ia bisa mengabaikan. Jangan terbalik.
Banyak anak-anak Tuhan yang sudah mengaku dosa di hadapan Tuhan, sudah pemberesan, sudah bertobat, tapi iblis berusaha mengintimidasi, mengingatkan, mendekatkan kembali dosa kita dulu ke dalam pikiran kita sekarang, disini kita harus bisa mengabaikan iblis.
Banyak orang kuatir akan hari depannya, bila kita ambil dan pegang erat-erat dengan kekuatiran kita, maka kita sedang menghabiskan energi tenaga kita untuk hal yang tidak berguna. Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan. Abaikanlah kekuatiran, abaikan prasangka buruk.
Waktu prasangka buruk tidak diabaikan, ia akan terus berada di pikiran kita, maka prasangka buruk akan menciptakan emosi yang salah, yang selanjutnya dapat berbuah menjadi perbuatan-perbuatan yang salah.
Seringkali yang terjadi tidak seburuk yang kita dugakan.
Matius 10:14, "Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkan rumah atau kota itu dan KEBASKANLAH DEBUNYA DARI KAKIMU."
Kebaskan pemikiran-pemikiran yang mengganjal, debu yang mengotori pikiran kita, agar jangan sampai menghambat apa yang Tuhan telah taruh dalam hidup kita.
3. Konfrontasikan (dalam pendapat saya)
Kamus Besar Bahasa Indonesia:
- Perihal berhadap-hadapan langsung
- Cara menentang musuh atau kesulitan dengan berhadapan langsung atau terang-terangan
Menurut saya, kasus Marie di awal bisa dikonfrontasikan, dengan CARA YANG BAIK, SIKAP YANG BAIK, MENGEDEPANKAN HUBUNGAN YANG BAIK, ia bisa membawa iklan lowongan pekerjaan itu dan membicarakannya dengan bosnya.
Mengedepankan asas praduga tak bersalah dulu, Marie menganggap bosnya tidak bersalah dulu, lalu membicarakan dengan bosnya. Maka semuanya akan menjadi terang, tidak ada salah paham, permasalahan selesai.
Memang tidak semua kasus bisa dikonfrontasikan, bila kita menghadapi kasus yang tidak bisa dikonfrontasikan, maka peganglah 2 nasihat Gamaliel di atas.
Bila seandainya, apa yang kita duga selama ini memang benar, praduga prasangka kita memang kedapatan benar, maka, sebagai anak Tuhan, Tuhan mengajarkan kita untuk mengampuni.
Review:
Bagaimana mengatasi prasangka buruk:
1. Biasakan berpikir benar
2. Jadilah ahli mengabaikan
3. Konfrontasikan
Banyak orang yang marah dengan Tuhan dan berkata:
Kalau Tuhan baik, mengapa saya harus mengalami masalah-masalah ini? Pikiran terbuka lebar untuk iblis menanamkan panah-panahnya.
Ketika ada prasangka buruk dengan Tuhan, maka hubungan dengan Tuhan terkena dampaknya, dipertaruhkan, maka sulit untuk intim dengan Tuhan.
Tanamkan pikiran berulang kali, kasih dan kebaikan Tuhan tidak pernah berkurang sedikitpun di tengah situasi yang tidak mengenakkan. Tujuan Tuhan adalah untuk memulihkan hubungan kita dengan Tuhan.
Rancangan Tuhan untuk kita adalah rancangan damai sejahtera dan bukan kecelakaan, meskipun terlihatnya tidak baik, tapi semuanya untuk mendatangkan hari depan yang penuh limpah dengan pengharapan
Tuhan Yesus Memberkati
Khotbah Minggu, 20 November 2016
GBI BEC
Lagu:
Kaulah Bapaku yang baik
Tak pernah rancangkan yang jahat bagiku
Kaulah Bapaku yang setia
Tak pernah biarkan ku jalan sendiri
KasihMu bagai embun yang turun s'tiap pagi
Selalu baru bagiku
JanjiMu menopang hidupku
Kupercaya padaMU
Kau Bapa yang Baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar