Tujuan dari semua karya Tuhan dalam hidup kita adalah Pertobatan.
Apapun yang Tuhan lakukan (berkat, didikan, hajaran) semuanya agar kita semakin hari makin diperbaharui serupa Kristus.
Tujuan hidup kita bukan diberkati, tapi diberkati adalah salah satu sarana yang Tuhan berikan. Kita semua akan kembali kelak, Tuhan menginginkan kita serupa dengan Kristus.
Imamat 13:1-3,
"TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Apabila pada kulit badan seseorang ada bengkak atau bintil-bintil atau panau, yang mungkin menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia harus dibawa kepada imam Harun, atau kepada salah seorang dari antara anak-anaknya, imam-imam itu. Imam haruslah memeriksa penyakit pada kulit itu, dan kalau bulu di tempat penyakit itu sudah berubah menjadi putih, dan penyakit itu kelihatan lebih dalam dari kulit, maka itu penyakit kusta; kalau imam melihat hal itu, haruslah ia menyatakan orang itu najis."
Kusta dalam Perjanjian Lama
* Menyerang sistem saraf, ditandai dengan hilangnya daya rasa pada bagian-bagian tubuh tertentu, disusul dengan otot-otot yang melemah, namun ada juga urat otot yang mengencang sehingga hari-hari tangan dan kaki dapat terlepas tanpa terasa penderitanya
* Seiring dengan kehancuran tubuh, tali suara di kerongkongan pun menjadi bengkak, suara parau, nafas terengah-engah
* Koma, meninggal
Kusta :
* Perjanjian Lama : penyakit yang mengerikan, dianggap kutuk, menyerang sistem saraf sehingga hilangnya daya rasa
* Perjanjian Baru : penyakit rohani yang menyerang banyak orang, terutama hati nurani mereka, yang ditandai dengan hilangnya daya rasa (rasa bersalah dan rasa kebutuhan akan pertobatan) yang disebabkan kesombongan (paling benar, paling hebat, merasa tidak perlu lagi diperbaiki).
Kesombongan adalah dosa paling awal yang ada di muka bumi, ketika Lucifer, Malaikat yang begitu elok, indah, memimpin paduan suara malaikat, suatu hari karena kesombongannya ia ingin melebihi Tuhan, ingin dipuji disembah, akibatnya ia dibuang ke bumi dan menjadi iblis yang menyesatkan banyak orang.
Dosa yang lain Tuhan bisa ampuni dan bereskan, perempuan yang kedapatan berzinah dan akan dilempari batu, Zakheus yang mengambil pajak lebih dari pada seharusnya, mereka merendahkan diri dan Tuhan mengampuni, tapi ahli-ahli taurat dan orang farisi yang merasa tidak seperti pemungut cukai, selalu bayar persepuluhan, beribadah, kesombongan membuat mereka tidak diampuni Tuhan.
Malaikatpun bisa jatuh karena kesombongan.
Apa kata Firman Tuhan tentang Pertobatan?
1. Roma 2:4, "Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa MAKSUD KEMURAHAN ALLAH IALAH MENUNTUN ENGKAU KEPADA PERTOBATAN?"
Tuhan masih menunda kedatangan-Nya supaya lebih banyak lagi orang bertobat.
2. 2 Korintus 7:10, "Sebab dukacita menurut kehendak Allah, MENGHASILKAN PERTOBATAN YANG MEMBAWA KESELAMATAN DAN YANG TIDAK AKAN DISESALKAN, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian."
Mungkin kita alami yang ga enak, jangan marah sama Tuhan, responi bahwa Tuhan merindukan dan sedang membawa kita kepada pertobatan.
Yehezkiel 33:11, Aku berkenan kepada PERTOBATAN ORANG FASIK
Lukas 15:7, Sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat
Di hadapan Tuhan jangan merasa kalau kita sudah benar, tidak memerlukan pertobatan; kita masih melakukan kesalahan di hadapan Tuhan, mari kita bertobat.
Perbedaan orang yang jatuh ke dalam dosa dan mengakui semuanya dan bertobat, tapi sekalipun ia jatuh lagi ke dosa itu, hatinya berdukacita dan ia berusaha lagi, Tuhan berkenan mengampuni.
Tapi... Beda dengan orang yang jatuh dalam dosa, menikmati hidup dalam dosa itu, dan tidak mau bertobat, bagi orang itu tidak lagi tersedia pengampunan.
Markus 8:22-26,
"Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia. Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?" Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon." Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas."
Matius 11:21,
"Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung."
Betsaida adalah tempat dimana sekalipun mereka banyak melihat mujizat, tapi tidak juga bertobat.
Tuhan memberikan mujizat untuk orang itu Bertobat sungguh-sungguh, bukan kembali ke hidup duniawi di luar Tuhan setelah sembuh.
Yoel 2:12-13, "Tetapi sekarang juga, "demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh." Koyakanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya."
Pertobatan sejati dihasilkan saat kita mengizinkan Roh Kudus mengubah kita, pertobatan dilihat dari buahnya, dalam kehidupan kesehariaannya apakah menjadi berkat dan buah yang baik atau tidak. Seseorang yang berjumpa Tuhan pasti mengalami perubahan dalam sikap hidup.
PERTOBATAN JAUH LEBIH BAIK DARIPADA MENCARI PEMBENARAN.
Biarlah kita belajar bahwa pertobatan, mengaku dosa di hadapan Tuhan jauh lebih baik daripada kita mencari pembenaran di hadapan Tuhan.
Daud dan Saul sama-sama berbuat kesalahan, menurut saya Daud yang berzinah, merekayasa untuk membunuh
Uria lebih fatal, ia hancurkan satu keluarga. Saul bersalah, ia berperang dan tidak menghabisi semuanya, ia sisakan barang yang bagus, menurut mata manusia, Daud lebih berdosa. Waktu Daud ditegur Tuhan melalui Naaman, ia segera hancur hati dan mengoyakkan hatinya, ia merendahkan diri dan bertobat. Tapi Saul, waktu ditegur oleh Nabi Nathan, Saul tidak merasa salah, cari pembenaran diri dan tidak mau bertobat. Di akhirnya, Daud meninggal dalam usia lanjut, Saul mati bunuh diri di medan perang. Bukan berarti mengecilkan arti dosa, tapi bertobatlah sungguh-sungguh.
Lukas 3:8
"Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu."
Saat kita merasa diri kita bersalah, Tuhan sanggup pulihkan kita.
HASILKANLAH BUAH-BUAH SEBAGAI ANAK TUHAN SESUAI PERTOBATAN KITA.
Waktu yang TUHAN berikan sudah tidak banyak lagi, tidak ada waktu lagi mempertahankan dosa-dosa kita, ini waktu yang sangat krusial, penentuan apakah kita mau "panas" untuk Tuhan? (Tidak suam-suam). Dunia akan melihat Kristus ada dalam hidup kita. Lepaskan kesombongan yang merasa bahwa diri kita yang paling benar dan hebat. Rendahkan hati kita, bimbing aku Tuhan, tuntun aku di segala jalanMu, pertobatan membawa pemulihan.
Tuhan Yesus Memberkati.
GBI BEC, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar