(Saya berdoa agar semua yang menerima Firman Tuhan ini untuk memiliki mata hati yang terbuka untuk berani mengaminkan setiap Firman Tuhan dan menghidupinya)
Matius 5:3
"Berbahagialah orang yang MISKIN di hadapan Allah,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga."
"Blessed are THE POOR IN THE SPIRIT;
for theirs is the kingdom of heaven"
Mereka yang miskin di hadapan Allah ialah :
1. Orang yang menyadari anda siapa, dan Tuhan itu siapa (orang yang tidak sadar biasanya sulit diatur, sulit taat)
Kerajaan Allah (Basilea) : Pemerintahan Tuhan dalam setiap aspek hidup kita.
= terbiasa menyadari siapa Tuhan dan siapa kita, sehingga ketika Tuhan memberikan perintah, kita dapat mentaatinya dalam setiap aspek kehidupan kita.
Lukas 18:11-14, "Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Pemungut cukai yang menyadari tentang siapa dia dan siapa Tuhan lah yang pada akhirnya memperoleh belas kasihan Tuhan, bukan orang Farisi yang berusaha meyakinkan Tuhan dengan jasa-jasa yang dilakukannya.
Orang Farisi bicara terlalu banyak, tapi tidak menelaah diri banyak, Tuhan tidak menjadi prioritas melainkan dirinya sendiri.
Tuhan gampang berdaulat pada orang-orang yang transparant apa adanya di hadapan Tuhan, dibanding orang yang berusaha mengangkat dirinya sendiri.
Dibanding dengan Tuhan kita ini jauh lebih kecil, bodoh, pandangan kita tidak sejauh yang kita yakin kita miliki.
2. Orang yang terbiasa hidup dalam pertobatan
Lukas 5:30-32, "Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum, bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Bertemulah dalam kebenaran dan putuskan untuk bertobat. Kita hanya disebut sebagai orang benar karena acuan kita adalah Firman Allah.
1 Timotius 1:16, "Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal."
Kita ini "Saved by the Grace" (Diselamatkan karena Anugerah)
Bertobat artinya merasa jijik dengan dosa, sehingga dengan sadar memutuskan untuk memuntahkannya keluar dan tidak akan menjilatnya lagi.
Orang yang hanya menyesal terhadap dosa dan besok buat lagi tidak miskin di hadapan Allah.
Orang yang miskin di hadapan Allah gampang diperintah sama Tuhan, karena dengan melakukan perintah Tuhan, kita pasti selamat, bukan menurut pertimbangan kebodohan kita sendiri.
3. Orang yang memiliki kebergantungan utuh terhadap kuasa yang lebih tinggi
Kita selama ini bergantung pada apa? Kepintaran, pertimbangan, pengalaman, kita sendiri atau kepada Tuhan?
Kita tidak taat, kita habis karena kita keluar dari sumber kita bergantung.
Expresi orang miskin adalah berani bergantung utuh kepada Tuhan, merekalah yang memiliki harta kekal yang tidak akan diambil.
Semua yang kita punya adalah Pemberian dari TUHAN. 1 Korintus 4:7, "Siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"
Sia-sia orang bekerja keras kalau Tuhan tidak perintahkan berkat datang, maka kita harus Poor in the Spirit, supaya dia perintah apa saja, kita selamat.
Kesimpulan :
Berhenti banyak bicara, telaah diri lebih banyak,
Berhenti jadi orang yang merasa diri paling betul, hidup dalam pertobatan lebih banyak, Berhenti dari merasa diri mampu, dan bergantung penuh pada Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati.
Khotbah Minggu, 20 Juli 2014
GBI Baranangsiang, Bandung
Luar biasa...
BalasHapusAwesome...!!!
BalasHapus