Nas Alkitab :
Yesaya 27:6, "Pada hari-hari yang akan datang, Yakub akan berakar, Israel akan berkembang dan bertunas dan memenuhi muka bumi dengan hasilnya."
TUHAN tidak menginginkan kita selalu dalam posisi yang sama, Tuhan merindukan kita setiap hari mengalami PENINGKATAN LEVEL, BERTUMBUH & BERBUAH.
The next level tidak akan terjadi tanpa PERUBAHAN ROHANI. Waktu kita naik 1 level dalam alam rohani, baru kita naik 1 level dalam alam jasmani.
Berkat dan Syarat. Ulangan 28:13-14, "TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."
Kasih Allah itu TANPA SYARAT, tapi Berkat Allah itu ADA SYARAT
---> Berkat turun APABILA kita menjadi PELAKU FIRMAN YANG SETIA.
Apakah konsep "Kehidupan seperti RODA KEHIDUPAN kadang di atas kadang di bawah" itu sesuai dengan konsep Alkitab? TIDAK.
(Orang bilang ada kalanya bisnis bagus, ada kalanya kurang bagus, ada kalanya sehat, ada kalanya sakit)
Alkitab katakan engkau akan tetap naik dan tidak turun.
Konsep perumpamaan kita pergi dari kota ke Puncak, meskipun di Puncak ada jalan naik turun tapi posisi kita tetap sudah berada di Puncak, tetap naik dan tidak turun.
Pengkhotbah 3:1, "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya."
Apa yang harus dilakukan untuk Entering The Next Level:
1. Jangan iri dengan orang fasik
Amsal 24:16, "Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana."
Amsal 24:19-20, "Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang fasik. Karena tidak ada masa depan bagi penjahat, pelita orang fasik akan padam."
Jangan pernah "menjual" Nama Yesus demi jabatan, iming-iming apapun yang sedang kita inginkan.
Next Level itu tidak otomatis.
Orang yang selalu mengejar karir untuk tetap menanjak naik, banyak kehilangan waktu dengan keluarga, istri dan anak-anaknya. Justru di saat penurunan, saatnya untuk kita memulihkan (recharge) diri, instropeksi apa yang menjadi penyebab gagal dan memperbaikinya.
2. Jadilah orang yang Setia dalam proses yang ada
Ulangan 28:13-14, "TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."
Hanya orang yang setia yang bisa menerima Janji Tuhan.
Saat ini bukan saatnya orang hanya memikirkan mengumpulkan harta di bumi. Tapi pikirkan setiap kita cepat atau lambat akan pulang. Apakah kalau kita dipanggil Tuhan hari ini kita masuk Surga? Dan kalau masuk Surga, seperti apa rumah kita di Surga? Setiap kita menginjil, jadi saksi, berbuat baik, kita sedang mengirimkan bahan bangunan ke Surga untuk rumah kita.
Kalau kita saat ini masih berdoa untuk Papa, Mama, Kakek, Nenek, Saudara Kandung kita, siapapun, yang belum menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, tetaplah setia doakan. Percaya satu orang diselamatkan, seisi rumah diselamatkan. Kalau bukan Roh Kudus yang menjamah seseorang, mau diinjili ratusan kali bahkan sampai oleh Pak Niko sekalipun setiap hari, tidak akan bertobat. Tetap berdoa dan lihat suatu hari Roh Kudus bekerja.
Kesaksian : Doa Pak Minarto untuk Mamanya yang adalah dukun paranormal, "Tuhan jangan panggil Mama sebelum menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Menjelang akhir hidup Mamanya, di rumah sakit, sesak nafas, Pak Minarto hanya berdoa bahasa roh, tanpa ngomong Firman apapun, Tuhan jamah, Mamahnya bisa tiba-tiba minta minum jus dan bisa segar, langsung ngobrol ini saatnya Mamah terima Tuhan Yesus, Mamahnya mau. Ia bertobat dan satu bulan kemudian dipanggil Tuhan.
3. Jaga Kekudusan
Kejadian 39, Yusuf dan Istri Potifar
Tiga godaan untuk naik level : Harta, Tahta, Wanita
Harta, seringkali membuat kita terlena oleh Berkat, padahal Harta tidak menjamin Kebahagiaan.
Tahta. Bahkan di Gerejapun banyak yang mengejar jabatan. Padahal, kalau kita melayani sekecil apapun pelayanannya dengan yang melayani di mimbar, kalau kita dengan segenap hati melakukannya, upahnya itu sama di mata Tuhan.
Wanita. Kekudusan itu tidak bisa diciptakan, menjaga Kekudusan adalah Keputusan. Waktu kita berinteraksi dengan orang yang tidak kudus, disitulah Standard Kekudusan kita terlihat.
4. Mendekat kepada Allah (Bergaul karib dengan Tuhan)
Yakobus 4:8, "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu."
Yohanes 15:7, "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya."
Keintiman adalah STANDARD MUTLAK untuk kita bisa Naik Level.
Tuhan ga ingin KEINTIMAN SESAAT, hanya datang Ibadah menikmati Hadirat Tuhan 2 jam inilah Keintiman Sesaat.
Tamu datang ke rumah 2 jam, ngobrol begitu banyak hal dan sangat intim (dekat). Tapi begitu pulang, keintiman itu juga selesai.
Tuhan ga ingin sebagai Tamu, tapi Ia ingin keintiman 24 jam, dalam melakukan aktivitas kita, kita bisa tetap intim dengan Tuhan dari hati kita. Setiap keputusan kita pun akan diberkati dipimpin Tuhan.
Intim dengan Tuhan seperti kita berada di atas Menara (Gedung) yang Tinggi. Orang yang tinggal di level yang tinggi, melihat sudut pandang horizontal begitu luas, setiap keputusan berasal dari Roh Kudus dan tidak akan salah.
Makanya orang yang mengambil keputusan saat di "bawah" sering salah. Naiklah ke Menara Doa. Berhasil bersama Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati
Khotbah Minggu, 16 Juni 2013
GBI Tampak Siring
Bagus, makasih
BalasHapus