"Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Bapa terimakasih untuk Hadirat Ilahimu,
Berikan kepada kami hikmat dan pengertian, kuatkan, berkati, jamah hati kami, perbaharui hati kami melalui jamahanmu, jamah hati kami dengan Roh Kudusmu, tarik kami mendekat kepada-Mu, Dalam Nama Tuhan Yesus kami berdoa, Amin.
Bayangkanlah sebuah roda kereta yang besar dengan jari-jarinya, di tengahnya terdapat as yang membuat roda itu tetap menjadi utuh.
Ilustrasikan bila :
1. As tengah itu adalah Tuhan Yesus Kristus
2. Roda jari-jari adalah panggilan kita dalam Tuhan, tujuan hidup kita yang akan membawa kita kepada Kristus
---> kita bisa maju semakin dekat ke Tuhan, atau kita bisa mundur semakin menjauhi Tuhan.
---> semakin kita dekat dengan as (Kristus), kita akan semakin dekat juga dengan jari-jari roda yang lain (orang-orang yang dekat dengan kita)
Dalam Doa Bapa Kami, disebutkan:
* ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
* diulangi lagi 2x oleh Tuhan dalam ayat terakhir, bila kita tidak mengampuni, Bapa di surga juga tidak akan mengampuni kita.
Bukan kata manusia, tapi biarlah Alkitab sendiri, perkataan-perkataan Tuhan yang mengajar kita.. bukan hanya sampai di telinga, tapi meresap ke dalam hati.
Alkitab mengajarkan sebuah konsekuensi dari tidak mengampuni.
Program Komputer didesain bersyarat (conditionally), bila anda input 1+1 hasilnya = 2, untuk mendapatkan hasil ini maka harus ....melakukan ini.
If you do something, something else will happen.
JIKALAU kamu merendahkan dirimu dan berdoa, MAKA Aku akan menyembuhkan bangsamu.
JIKALAU kamu percaya dalam hatimu dan mengaku dengan mulutmu, MAKA kamu akan diselamatkan.
Dalam Doa Bapa Kami berlaku rumus ini,
JIKALAU kamu mengampuni kesalahan orang, MAKA Bapamu di Surga akan mengampuni kesalahanmu juga.
Jika seseorang menyakiti saya, maka ada 2 keputusan yang bisa diambil:
1. Saya harus menjauhi dia, dan kita akan semakin berjauhan, ingat ilustrasi jari-jari roda tadi, maka itu juga akan semakin menjauhkan kita dari poros as (Tuhan Yesus)
2. Mengampuni, dan saya diampuni oleh Tuhan.
Ayat ini tidak bersifat toleransi, tidak memiliki pengecualian untuk siapapun, tidak ada alasan apapun.
Saya pernah merasakan dilukai, dihina, ada kalanya hari ini saya lagi tidak dalam mood untuk mengampuni, saya betul-betul bergumul, saya tahu saya harus mengampuni dan saya bilang Tuhan tolong tolong saya, tapi setiap kali saya memikirkan luka yang saya derita begitu besar atas perlakuan buruk orang itu, saya berpikir Tuhan akan mengerti dan mentoleransi saya. TAPI, TIDAK. Tuhan tidak memberikannya, KALAU SAYA TIDAK MENGAMPUNI, SAYA TIDAK AKAN DIAMPUNI.
Kita sebagai individu pasti masing-masing memiliki rahasia, bukan rahasia yang dalam / sisi gelap, hanya hal-hal yang kita tidak mau ceritakan ke orang lain karena takut cara pandang orang tersebut akan berbeda kepada kita nantinya. Misalnya: teman saya tidak mau orang mengetahui kalau ia punya banyak uang, ia kuatir akan banyak permintaan dari orang-orang lain, bukan rahasia yang gelap, hanya sesuatu yang ia tidak ingin orang lain mengetahuinya.
Apa yang baru saja kita ketahui tentang seseorang dapat merubah cara kita berpikir dan memperlakukan orang itu. Apa hubungannya dengan Pengampunan?
Seringkali ketika melihat orang lain bersalah, kita berpikir mereka tidak layak mendapatkan pengampunan kita. Kita berpikir hanya kita yang boleh mendapatkan pengecualian karena rasa sakit hati kita.
Cobalah hitung berkat-berkat yang telah Tuhan berikan bagi kita.
Apa yang membuat hubungan kita tetap ERAT dengan Kristus adalah dengan mengampuni orang lain.Sampai berapa kali kita harus mengampuni ?
Matius 18:21-22, "Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."
Kita berpikir Tujuh kali itu sudah terlalu banyak, 3x itu sudah maksimal, saya
bergumul dengan harus mengampuni. Saya tidak mau dipermalukan lagi di
depan umum. Kita bilang sama Tuhan, okay Tuhan saya ampuni orang itu. Tapi, hari ini orang itu lakukan lagi hal yang sama, orang itu minta maaf lagi, dan itu membuat frustasi, tapi saya bilang lagi Tuhan saya ampuni. Tapi saya ga mau dia berbuat hal itu lagi, maka saya jauhi orang itu.
Ini menyebabkan hubungan yang jauh antara anda dan dia, hingga anda kehilangan pengaruh kepada dia lagi. Saudara hanya bisa mempengaruhi orang-orang yang dekat dengan Saudara.
Benarkah 7x? Alkitab berkata 70x7 kali. Artinya, jangan hitung kesalahan yang orang lain lakukan kepada kita.
Kalau saudara fokus pada kesalahan orang, pelanggaran itu terlihat semakin besar. Tapi waktu anda ampuni, pelanggaran itu terlihat berbeda.
Perumpamaan Tuan dan 2 Hamba yang berhutang dibebaskan.
Kita yang hutang sama Tuhan suatu jumlah yang kita tidak akan pernah bisa bayar, telah dilunasi seluruhnya oleh Tuhan Yesus di kayu salib.
Tapi, apa yang dilakukan hamba itu kepada orang lain yang berhutang kepadanya? Ia menekan dan menyuruh orang itu melunaskan hutangnya.
Maka hamba-hamba yang lainnya melaporkan kepada Tuan itu perbuatannya, Tuan itu sangat marah dan mengirim hamba jahat itu kepada algojo untuk melunaskan utangnya kepada Tuan itu.
Allah yang tadinya sudah mengampuni semua dosa kita, menjadi marah dan hitung-hitungan berapapun itu harus dilunasi oleh setiap orang yang tidak mau mengampuni orang lain yang bersalah kepadanya.
Saya tahu saudara mungkin telah begitu buruk disakiti, tapi konsekuensi dari tidak mengampuni bernilai kekekalan, Tuhan punya hak untuk memperhitungkan kembali setiap kesalahan kita.
Bapa jamah hati kami, biarlah kami tetap ikut FirmanMu untuk mengampuni. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
Khotbah Minggu, 3 Februari 2013
GBI Tampak Siring - Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar