Nas Alkitab : Kitab Yunus
Ada kalanya kita merasa sudah melakukan hal-hal dengan benar, berdoa, membaca Firman, hadir ke Gereja dengan benar, namun... kenyataan hidup sepertinya belum terlihat benar.
Misalnya: ada orang yang berdoa kepada Tuhan menyerahkan anaknya yang bermasalah kepada kasih anugerah Tuhan, kalau perlu lakukan sesuatu, hajar dia, patahkan tulangnya, dsbnya apapun asal ia kembali sama Tuhan. Doa seperti itu memberikan izin kepada iblis untuk melakukan hal yang buruk.
Apapun kesulitan yang anda hadapi, siapapun penyebab kekacauannya, doamu harus selalu memberkatinya sampai ia melihat Kemuliaan Tuhan.
Mari kita lihat Yunus, ia seorang nabi yang melarikan diri dari Tuhan, tidak taat kepada misi yang sudah Tuhan berikan untuknya.
Dalam bahasa Inggris, Yunus 1:1-17, dalam ayat 3, 5, 6, dikatakan 3x Yunus turun. Kata Jonah (Yunus) artinya merpati, ia selalu menyampaikan isi hati Tuhan untuk umatNya, tapi kali ini ia tidak mau melakukannya.
Kalau anda lihat 2 Raja-Raja 23-28, kota Niniwe dikenal sebagai tempat dimana orang Aziria menyiksa hamba Tuhan. Yunus yang sama telah diperintah untuk pergi ke Niniwe, menyampaikan Firman kepada Raja untuk memberitahukan apa yang akan terjadi apabila mereka mau bertobat.
Yunus tidak dapat ngerti cara pikir Tuhan, mereka sudah begitu jahat terhadap bangsa Israel, masa saya harus menyampaikan pesan agar mereka bisa menerima kemurahan Tuhan, menurut Yunus mereka harus dibasmi, bukan bertobat dan diberi kemurahan. Lagi-lagi inilah contoh kasih Tuhan, melampaui pola pikir manusia, untuk manusia boleh bertobat.
Kalau Tuhan punya tujuan dan rencana untuk hidup saudara, maka Tuhan akan lakukan apa saja untuk membawa saudara kembali kepada Tujuan-Nya itu. Lagi-lagi inilah kemurahan Tuhan, Allah yang kita layani. Ia pribadi yang mengasihi kita, menyadarkan kita akan kesalahan kita, memberi peluang kedua.
Yunus memutuskan untuk pergi saja ke Tarsis dengan kapal, menjauhi Niniwe, maka terjadilah badai besar, Yunus berada di paling bawah dan tidur, penyebab badai ini malah tidak perduli dengan apa yang dilakukannya.
Nahkoda kapal, para pelaut meski tidak menyembah Allah Yunus, tapi mengerti pasti ada sesuatu yang menyebabkan hal ini, semua muatan kapal dibuang, dicari dan ketemulah Yunus di paling bawah sedang tidur nyenyak. Ditanyalah siapa kamu, apa yang kamu lakukan? Yunus mengaku saya Nabi Tuhan, saya tidak taat sama Tuhan. Para pelaut sekarang menjadi takut dengan Allah yang Yunus sembah, karena begitu hebat sampai membuat laut seperti ini. Maka, mereka membuang undi, tidak langsung membuang Yunus (cara menentukan kehendak Tuhan pada waktu itu) dan Yunus kena lalu dibuang ke laut.
Tuhan lalu memerintahkan ikan besar untuk menelan Yunus dan Yunus tinggal dalam perut ikan selama 3 hari. Kalau kita lihat apa yang Yunus katakan di pasal 2, badannya di perut ikan, namun jiwanya di Hadesh (dunia orang mati), seperti yang Tuhan Yesus katakan ketika Anak Manusia disalib, meninggal selama 3 hari dan bangkit. (Lukas 24:7)
Allah kita Allah yang Maha Pengampun, tapi di saat yang sama saya katakan jangan pernah betah dengan dosa, memang Allah Setia dan Mengampuni, tapi kalau anda terus bertekun dalam dosa, anda membuka pintu untuk iblis menghancurkanmu dan merampas kehidupanmu secepat mungkin sebelum waktumu untuk pulang. Setiap dosa memiliki konsekuensinya.
Mungkin saat ini kita merasa hidup kita sudah benar, kita sudah berdoa, namun hidup kita masih terombang-ambing, mungkin ada Yunus dalam kapal kehidupan kita. Kita perlu periksa diri kita sendiri, adakah satu pribadi yang sedang melenceng dari Tuhan dan menempel di hidup kita.
Rasa takut bisa menghancurkanmu, takut (fear) adalah lawan dari iman (faith). Bila selama ini kita sudah percaya kepada Firman Tuhan, namun ketika ada perkataan orang lain hal itu membuat kita takut dan menggoyahkan iman kita.
Kesaksian: Ibu Sandra Neir memiliki rumah di pemukiman baru, dimana masih banyak yang kosong dan banyak terjadi kemalingan, setiap hari waktu mau pergi, Ibu Sandra berdoa dan membaca Mazmur 91, rumah selalu aman, suatu waktu ada yang mengusulkan untuk ada orang yang menunggui rumahnya selama ia pergi. Baik juga pikirnya, akhirnya rumahnya ditunggui oleh seorang Bapak selama 3-4 hari selama Ibu Sandra pergi. Satu hari Bpk itu tidak datang dan rumahnya kemalingan, Roh Kudus memberi tahu Ibu Sandra. Saat ia pulang ia bertanya, Tuhan mengapa Kau biarkan ini terjadi? Mana malaikatMu dalam Mazmur 91, aku kan pergi melayani untuk pekerjaanMu? Roh Kudus bilang, tenang tenang Sandra, siapa yang berada di paling bawah dalam kapalmu? Siapa? Bapak itu tinggal di bagian bawah rumahnya. Bapak itu ternyata adalah guru Yoga, Yoga dengan meditasi bukan dari Tuhan.
Ketika kita memandang Kekristenan sebagai agama, maka kita akan kecewa, sebaiknya kita memandang Kekristenan sebagai hubungan pribadi dengan Tuhan. Terkadang gereja pun bisa menjadi tempat "lari", menjadi Yunus dalam hidup kita. Siapa yang melayani tapi tetap menyimpan dan membaca pornografi? Homoseksual, lesbian, bila Gereja menolak mereka, kemana mereka dapat dilayani? Gereja harus melayani mereka dan membawanya ke jalan yang benar. Apabila Gereja hanya mau menerima orang-orang yang kaya, orang baik, bagaimana dengan orang yang berbuat dosa? Gereja tidak boleh hanya memikirkan reputasi, siapakah kita? Gereja adalah rumah sakit rohani yang menerima mereka yang bermasalah untuk kembali kepada Tuhan.
Sebelum menerima pengampunan Tuhan kita juga kotor dan tidak memiliki reputasi untuk dibanggakan. Begitu kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita dilayakkan oleh Tuhan, bila kita menolak orang yang berdosa, berarti kita menolak panggilan Tuhan. Tuhan Yesus mati untuk semua orang, semua dosa.
Sebagai Gereja, kita bisa menjadi Yunus, kita seharusnya menyampaikan kabar kemurahan Tuhan untuk mereka yang membutuhkan Tuhan, kamu tidak bisa lempar mereka, kamu harus mengenali, dan berurusan dengan Tuhan, berdoa. Selama masih ada Yunus dalam kapal kita, kita tidak akan mampu melakukan hal yang benar dalam hidup kita. Anda harus memintanya kepada Tuhan untuk mengenali mereka. Kita perlu tahu agar kita dapat menolong Yunus tersebut dengan kasih Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati.
Khotbah Minggu, 7 September 2014
GBI Baranangsiang, Bandung